Dosen D III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Tasikmalaya, Jurusan RMIK Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya,
Presentasikan hasil Penelitian di Konggres Internasional World Association on Disaster and Emergency Medicine (WADEM) 2025 di Tokyo, Japan
Dr. Arief Tarmansyah Iman, M.KM, Dosen D III Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Tasikmalaya, Jurusan RMIK Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya yang baru saja lulus dari Program S3 FKKMK UGM pada bulan Februari 2025 lalu menjadi salah satu presenter dalam The 23rd World Congress on Disaster and Emergency Medicine (WADEM) 2025 yang berlangsung pada 2–6 Mei 2025 di Tokyo, Jepang.
*Jalannya presentasi dihadapan audiens
Dalam ajang internasional ini, Dr. Arief hadir sebagai salah satu peserta yang mendapatkan award berupa waiver pada kongres ini dan mempresentasikan hasil studi berjudul “ Lesson Learnt from Tasikmalaya, One of the Most High-Disaster Risk Districts in West Java Province: Development of Health Crisis Risk Monitoring Information System in Primary Health Center (PHC) and District Health Office” yang merupakan bagian dari disertasinya. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengembangkan model sistem informasi monitoring upaya pengurangan risiko krisis kesehatan bagi pengguna utama puskesmas dan dinas kesehatan di Kabupaten Tasikmalaya.
Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif bersama Prof. dr. Hari Kusnanto, SU, Dr.PH, Ariani Arista Putri Pertiwi S.Kep, Ners, MAN, DNP, Drg Hadijah Pandita, M.Kes Dian Eka Musthofa Amd, Lia Nurcahyani SSt, MPH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Harmonis sebagai suatu sistem yang dikembangkan pada penelitian ini telah membantu meningkatkan kesiapan wilayah akan terjadinya krisis melalui monitoring bahaya, kerentanan dan cakupan kapasitas di wilayah kabupaten maupun puskesmas serta menghasilkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan. Untuk kesinambungan implementasi sistem, perlu dukungan berupa kebijakan dari pimpinan dinas kesehatan dan puskesmas terkait penggunaan sistem Harmonis dalam program penanggulangan krisis.
*Foto Bersama bapak dekan FKKMK UGM dan sebagian kontingen dari Indonesia dan swedia
WADEM 2025 menjadi salah satu konferensi terbesar dalam sejarah penyelenggaraannya, dengan lebih dari 950 peserta dari 70 negara dan telah terakreditasi untuk 20.0 AMA PRA Kategori 1 Kredit™, dibuka secara resmi oleh Putri Aiko dari keluarga kekaisaran Jepang. Keikutsertaan Dr. Arief dalam forum prestisius ini tidak hanya memperkuat kehadiran akademisi Indonesia khususnya Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan di panggung internasional, tetapi juga membuka ruang penting bagi kontribusi ilmiah dalam kesiapsiagaan klaster kesehatan menghadapi bencana atau krisis kesehatan diwilayah kabupaten kota melalui implementasi sistem informasi. “Saya berharap hasil penelitian ini bisa menjadi dasar bagi pengembangan intervensi yang lebih sesuai dengan karakteristik masyarakat di Asia Tenggara terutama yang memiliki risiko tinggi bencana atau krisis kesehatan” ujar Dr. Arief.
Oleh : Dr. Arief Tarmansyah Iman, MKM